Pembajakan Software Turun, Kerugian Malah Naik

Pembajakan Software Turun, Kerugian Malah Naik
Ardhi Suryadhi - detikinet

Jakarta - Meski Indonesia mencatat penurunan peringkat dalam pembajakan piranti lunak di dunia, namun kerugian yang diderita justru makin besar. Ada apa?

Indonesia turun peringkat ke posisi 8 dalam pembajakan piranti lunak di dunia. Berdasarkan studi terbaru yang dikeluarkan Business Software Alliance (BSA) hari ini, Selasa (15/5/2007), tingkat pembajakan software di Indonesia pada akhir 2006 adalah 85%.

Angka itu turun 2 persen dari tahun sebelumnya (akhir 2005) yaitu 87 persen. Dengan demikian, posisi Indonesia turun dari posisi 3 ke posisi 8 dalam tingkat pembajakan piranti lunak global.

Namun, kerugian yang dihasilkan dibandingkan tahun lalu justru lebih besar. Pada 2005 kerugian piranti lunak bajakan di Indonesia mencapai US$ 280 juta, pada tahun ini (akhir 2006) meningkat menjadi US$ 350 juta.

Menurut Jeffrey Hardee, Vice President & Regional Director BSA Asia, hasil yang didapat Indonesia menunjukkan penegakkan hak cipta di tanah air dilakukan secara serius. Demikian ujarnya dalam teleconference dari Hong Kong yang disaksikan wartawan di Indonesia di Kantor BSA, Sampoerna Strategic Tower, Jakarta, Selasa (15/5/2007).

Tingginya nilai kerugian disebut indikasi pertumbuhan industri piranti lunak di Indonesia. Donny A. Sheyoputra, Perwakilan BSA di Indonesia, mengatakan volume penjualan piranti lunak bajakan di pasaran meningkat. Sehingga, lanjutnya, meski persentasenya turun jumlah yang terjual justru makin banyak.

Menurut Donny piranti lunak yang paling banyak dibajak di tanah air adalah sistem operasi, office application dan antivirus. "Hampir setiap razia yang kita lakukan pasti ada software tersebut," ujarnya.

Secara global, tiga negara yang tingkat pembajakannya tertinggi ditempati oleh Armenia (95%), Moldova (94%) dan Azerbaijan (94%). Ketiga negara tersebut adalah pendatang baru karena sebelumnya tidak pernah disurvei oleh BSA.

Berikut daftar lengkap 10 negara pembajak terbesar versi BSA:
1. Armenia (95%)
2. Moldova (94%)
3. Azerbaijan (94%)
4. Zimbabwe (91%)
5. Vietnam (88%)
6. Venezuela (86%)
7. Pakistan (86%)
8. Indonesia (85%)
9. Ukraina (84%)
10. Kamerun (84%)

Sedangkan negara dengan tingkat pembajakan terendah versi BSA adalah:
1. Amerika Serikat (21%)
2. Selandia Baru 22%)
3. Jepang (25%)
4. Denmark (25%)
5. Austria (26%)
6. Swiss (26%)
7. Swedia (26%)
8. Finlandia (27%)
9. Inggris (27%)
10. Jerman (28%)

AddThis Social Bookmark Button

0 comments

Post a Comment